Konflik Palestina-Israel Semakin Memanas, Direktur PBB Mundur

Berita588 Dilihat

HOTNESIA NEWS Pada Rabu, 1 November 2023, Direktur Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Craig Mokhiber, mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya yang berbasis di New York. Keputusan Mokhiber ini datang sebagai ungkapan kekecewaannya terhadap ketidakmampuan PBB dalam mencegah genosida yang terjadi di Palestina.

Dalam surat pengunduran dirinya yang diajukan pada 28 Oktober lalu kepada Komisaris Tinggi PBB di Jenewa, Volker Turk, Mokhiber dengan tegas menyatakan kekecewaannya terhadap PBB yang tidak mampu menghentikan genosida yang berlangsung di Palestina. Ia menyebut bahwa kasus genosida ini merupakan kelanjutan dari penganiayaan sistematis yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Mokhiber menjelaskan bahwa ini bukanlah kali pertama PBB gagal mencegah genosida. Sebelumnya, PBB juga gagal mencegah genosida terhadap berbagai kelompok, termasuk Tutsi di Rwanda, Muslim di Bosnia, Yazidi di Kurdistan Irak, dan Rohingya di Myanmar. Ia memandang pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina saat ini sebagai contoh konkret dari genosida.

Selain itu, Mokhiber menyalahkan Amerika Serikat, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa karena selain menolak memenuhi kewajiban perjanjian mereka berdasarkan Konvensi Jenewa, mereka juga memberikan perlindungan politik dan diplomatik serta mempersenjatai serangan Israel dalam konflik tersebut.

Dalam surat pengunduran dirinya, Mokhiber juga menyerukan untuk mengakhiri eksistensi negara Israel secara efektif dan mendukung pembentukan negara sekuler yang demokratis dan tunggal di seluruh wilayah Palestina yang bersejarah. Ia menekankan pentingnya memberikan hak yang sama bagi umat Kristen, Muslim, dan Yahudi, serta mengakhiri proyek pemukim kolonial dan apartheid di seluruh negeri tersebut.

Keputusan pengunduran diri Craig Mokhiber ini mencerminkan keprihatinan serius terhadap situasi konflik di Palestina dan memunculkan pertanyaan penting tentang peran dan efektivitas PBB dalam mencegah genosida di seluruh dunia.(MIS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *