HOTNESIA NEWS – Keberhasilan Kejuaraan Catur Internasional yang baru-baru ini digelar di Kota Medan, Sumatera Utara, telah mencuri perhatian dengan meraih pujian dari seorang juri internasional asal Malaysia, Erman Abdul Hamid.
Erman memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kelancaran dan profesionalitas kejuaraan tersebut, menekankan bahwa pengalaman menjalani tugasnya sebagai juri sangat memuaskan.
Menurut Erman, yang memberikan nilai sebanyak 10 dari 10, kejuaraan ini menonjolkan tingkat animo yang lebih tinggi dari para pemainnya jika dibandingkan dengan kejuaraan di Malaysia.
Meskipun terdapat penyesuaian awal antara pemain dengan suasana, Erman menekankan bahwa kejuaraan berjalan dengan sangat mulus hingga saat ini.
Prestasi ini bukan hanya menjadi sorotan dalam dunia catur internasional, tetapi juga memperlihatkan bahwa Medan memiliki kemampuan untuk menjadi tuan rumah event catur internasional.
Erman Abdul Hamid, dalam wawancaranya, menyatakan kekagumannya terhadap kuliner khas Medan, yang tak hanya lezat tapi juga mampu menggugah selera. Pengalamannya mencicipi berbagai hidangan Sunda menjadi salah satu momen tak terlupakan selama kunjungannya.
“Terus terang pertama sekali ke Medan, saya tahan rasa lapar dulu untuk bisa menikmati makanan di Medan. Begitu sampai di sini, wah gak bisa saya sampaikan dengan kata-kata. Di Malaysia ada juga masakan selera Medan tapi jelas di tempat asalnya jauh lebih enak. Pertama kali saya mencoba makanan Sunda. Banyak yang sudah saya coba dan semuanya luar biasa. Tiga hari di Medan luar biasa, jamuan panitia caturnya dan juga keramahan masyarakatnya,” ungkap Erman dengan penuh antusias.
Pujian dari Erman Abdul Hamid ini menjadi bukti bahwa keberhasilan kejuaraan tidak hanya terletak pada kualitas persaingan di papan catur, tetapi juga atmosfer dan keramahan yang diberikan oleh tuan rumah. Erman bahkan berharap agar kejuaraan catur internasional dapat lebih sering diadakan di Medan, mengingat potensi besar yang dimiliki kota ini.
“Mudah-mudahan kalau bisa ini terus berlanjut karena yang saya paham bahwa peserta di Indonesia jauh lebih tinggi dari Malaysia. Bila teman-teman saya bercerita kejuaraan catur di Indonesia bahkan bisa diikuti 500 lebih peserta, di setiap kategori ada dan diakui federasi catur internasional (FIDE),” ucapnya.
Pernyataan ini memberikan harapan baru bagi pengembangan olahraga catur di Indonesia, khususnya di Kota Medan. Dengan jumlah peserta yang potensial dan pujian tinggi dari seorang juri internasional, Medan dapat menjelma menjadi pusat olahraga catur yang diperhitungkan secara global.
Sebelum mengakhiri percakapan, Erman memberikan penilaian keseluruhan terhadap kejuaraan catur internasional di Medan. Dengan rasa puas, dia memberikan skor 80 dari 100 dan menyatakan bahwa Medan layak diacungi jempol.
“Bisa saya kasih nilai 80 dari angka 100. Bisa saya katakan, Medan mantab,” tutupnya.
Pujian ini tidak hanya mengukir prestasi bagi penyelenggara kejuaraan, tetapi juga mengangkat citra Kota Medan sebagai tuan rumah yang memiliki kualitas dan daya tarik tersendiri.
Dengan potensi besar sebagai destinasi wisata olahraga catur dunia, dukungan dari pemerintah dan masyarakat menjadi kunci untuk menjadikan Medan sebagai salah satu pusat perhatian dalam dunia catur internasional. Harapan besar pun tertuju pada masa depan, di mana Medan bisa menjadi destinasi yang tetap dalam kalender kejuaraan catur internasional.