Abu Ubaida, Mengabarkan Al-Qassam X Israel 65 Hari Ke Belakang

Berita, World Corner215 Dilihat

HOTNESIA NEWSAbu Ubaida, jurubicara Brigades Al-Qassam, baru-baru ini muncul dalam rekaman suara setelah absen selama dua minggu. Dalam pengumumannya, dia menyatakan bahwa Brigades berhasil menghancurkan 180 kendaraan militer Israel sejak berakhirnya gencatan senjata sementara 10 hari yang lalu.

Absennya sebelumnya telah menimbulkan spekulasi, dengan beberapa laporan Israel mengindikasikan bahwa Abu Ubaida mungkin terluka atau bahkan tewas selama perang di Gaza. Namun, dalam rekaman suara tersebut, dia menegaskan keberhasilan Brigades Al-Qassam dalam menghadapi pasukan Israel.

Dalam periode 10 hari terakhir, para pejuang Al-Qassam dilaporkan berhasil menghancurkan kendaraan militer Israel, termasuk tank, pengangkut personel, dan buldoser. Mereka beroperasi di sekitar batas gencatan senjata sementara dan menghadapi pasukan Israel yang menembus sektor baru di utara, tengah, dan selatan Gaza.

Strategi serangan mereka melibatkan penggunaan peluru penembus perisai seperti “Yasin 105”, peluru “Tandem”, bom “Shuwah”, dan “Amal Fidayi”. Operasi-operasi khusus juga dilakukan terhadap pasukan Israel di luar kendaraan, termasuk serangan terhadap pasukan infanteri di luar bangunan, pemasangan perangkap, dan penyerangan langsung dengan senjata otomatis dari jarak nol.

Pejuang Al-Qassam juga melaksanakan operasi penembakan jitu, meledakkan ladang ranjau, memasang ranjau di ujung-ujung ranjau yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Operasi-operasi ini menyebabkan sejumlah korban tewas dan terluka dari pasukan Israel.

Artileri Brigades terus menargetkan pasukan Israel dengan puluhan peluru mortir dan sistem jangkauan pendek “Rujum” di semua daerah di dalam dan sekitar Gaza. Wilayah-wilayah seperti Gaza, Ashkelon, Ashdod, dan bahkan Tel Aviv dilaporkan menjadi sasaran serangan roket dan peluru dari Brigades Al-Qassam.

Dalam konteks ini, Abu Ubaida menyatakan bahwa keberhasilan yang dicapai oleh pasukan Israel hanyalah penghancuran, pembunuhan, dan tindakan sewenang-wenang.

Dia juga menyebutkan kegagalan Israel di utara dan selatan Gaza, memperingatkan bahwa kegagalan mereka akan semakin besar seiring berlanjutnya perang di wilayah tersebut.

Gencatan senjata sementara, menurut Abu Ubaida, membuktikan kebenaran yang diumumkan oleh Brigades Al-Qassam sejak awal.

Sementara itu, dia menuduh pihak Israel dan jurubicaranya berbohong, menyatakan bahwa tawanan mereka tidak akan dilepaskan kecuali dengan pembebasan yang diumumkan sejak awal pertempuran.

Abu Ubaida juga menegaskan bahwa Israel tidak akan mampu mengambil tawanan mereka hidup-hidup tanpa melalui proses perundingan.

Hal ini ditegaskan dengan merujuk pada operasi yang dilakukan oleh Israel beberapa hari yang lalu untuk membebaskan salah satu tawanan mereka, yang sayangnya berakhir dengan kematian tawanan tersebut.

Selama periode perang yang telah berlangsung selama 65 hari, konflik antara Brigades Al-Qassam dan pasukan Israel terus memunculkan dampak yang signifikan di seluruh wilayah Gaza dan sekitarnya.

Dalam upayanya untuk menanggapi serangan Israel, Brigades Al-Qassam terus menunjukkan ketangguhan dan ketahanan mereka.

Seiring berjalannya waktu, pasukan Al-Qassam terus mengembangkan strategi perang mereka, termasuk dalam penggunaan senjata dan taktik yang efektif melawan pasukan Israel.

Rekaman suara Abu Ubaida memberikan wawasan terperinci tentang bagaimana pasukan ini berhasil menghancurkan dan menghadapi kendaraan militer Israel, serta melancarkan serangan khusus terhadap pasukan infanteri di berbagai front.

Operasi-operasi seperti penggunaan peluru penembus perisai, penggunaan ranjau, dan serangan roket menunjukkan kompleksitas taktik yang digunakan oleh Brigades Al-Qassam.

Sementara serangan tersebut berhasil merusak kendaraan dan infrastruktur militer Israel, hal ini juga menyebabkan korban tewas dan terluka di antara pasukan Israel.

Dalam konteks ini, Abu Ubaida menyoroti bahwa keberhasilan pasukan Israel hanyalah merugikan dan merusak, tanpa memberikan solusi yang efektif dalam menghadapi ketangguhan Brigades Al-Qassam.

Pernyataan ini mungkin mencerminkan keyakinan dalam kemampuan pasukan mereka untuk melanjutkan perlawanan dan memberikan tekanan terus-menerus terhadap pasukan Israel.

Selain itu, gencatan senjata sementara yang diumumkan oleh Brigades Al-Qassam menjadi faktor yang menarik perhatian. Abu Ubaida menegaskan bahwa hal ini membuktikan kebenaran klaim mereka sejak awal konflik.

Dalam pandangannya, pihak Israel dan jurubicaranya dituduh menyebarkan informasi yang tidak akurat atau menyesatkan.

Namun, pernyataan tersebut mungkin juga menciptakan ruang untuk tawar-menawar dan diplomasi di tengah-tengah konflik. Abu Ubaida menegaskan bahwa pembebasan tawanan hanya dapat terjadi melalui perundingan dan mencela upaya Israel untuk merebut tawanan hidup-hidup.

Penting untuk dicatat bahwa perspektif ini mencerminkan sudut pandang Brigades Al-Qassam, dan interpretasi fakta mungkin bervariasi sesuai dengan sumber berita dan analisis yang berbeda.

Konflik di Gaza telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang signifikan, dan solusi jangka panjang untuk stabilitas di wilayah tersebut masih merupakan tantangan kompleks yang membutuhkan keterlibatan aktif dari berbagai pihak terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *