BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem Menjelang Natal dan Tahun Baru 2023-2024

Iklim, Pengetahuan192 Dilihat

LIPUTAN6AKTUAL – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Potensi cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi di wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa dan Sumatera bagian selatan, setelah perayaan Natal hingga awal bulan baru.

Dwikorita menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini merupakan dinamika atmosfer akibat posisi Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudera. Pada periode tersebut, aktivitas monsun barat aktif sehingga menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian selatan. Selain itu, kondisi La Nina yang masih berlangsung juga turut meningkatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah tersebut.

Berdasarkan analisis BMKG, potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di wilayah Indonesia bagian selatan meliputi hujan lebat hingga ekstrem disertai angin kencang. Hujan lebat dapat menyebabkan banjir, longsor, dan genangan air. Sementara itu, angin kencang dapat menyebabkan pohon tumbang, bangunan roboh, dan gangguan transportasi.

Selain wilayah Indonesia bagian selatan, potensi cuaca ekstrem juga perlu diperhatikan sebelum perayaan Natal, terutama di wilayah utara Indonesia, yang berbatasan dengan daerah khatulistiwa. Potensi cuaca ekstrem di wilayah tersebut meliputi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir.

Untuk meminimalisir dampak dari cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca dari BMKG melalui berbagai media.

Masyarakat juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama pada saat hujan lebat dan angin kencang.

Berikut adalah beberapa tips untuk meminimalisir dampak dari cuaca ekstrem:

  • Pantau informasi cuaca dari BMKG melalui berbagai media.
  • Hindari beraktivitas di luar rumah saat hujan lebat dan angin kencang.
  • Jika terpaksa harus beraktivitas di luar rumah, gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman dan aman.
  • Periksa kondisi rumah dan bangunan lain di sekitar Anda untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan.
  • Jika terjadi bencana, segera hubungi pihak berwenang.

Dengan meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari dampak cuaca ekstrem.

Potensi Dampak Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik bagi manusia, lingkungan, maupun infrastruktur. Berikut adalah beberapa potensi dampak cuaca ekstrem:

  • Banjir

Banjir merupakan salah satu dampak cuaca ekstrem yang paling sering terjadi di Indonesia. Hujan lebat yang turun secara terus-menerus dapat menyebabkan aliran sungai meluap dan menyebabkan banjir. Banjir dapat menimbulkan kerugian material yang besar, bahkan dapat menyebabkan korban jiwa.

  • Longsor

Longsor juga merupakan dampak cuaca ekstrem yang sering terjadi di Indonesia. Hujan lebat dapat menyebabkan tanah menjadi labil dan mudah longsor. Longsor dapat mengancam keselamatan jiwa dan harta benda.

  • Genangan air

Genangan air dapat terjadi akibat hujan lebat yang tidak dapat ditampung oleh saluran air. Genangan air dapat menyebabkan gangguan aktivitas masyarakat, seperti terganggunya transportasi dan aktivitas ekonomi.

  • Angin kencang

Angin kencang dapat menyebabkan pohon tumbang, bangunan roboh, dan gangguan transportasi. Angin kencang juga dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, seperti jaringan listrik dan telekomunikasi.

  • Sambaran petir

Sambaran petir dapat menyebabkan kebakaran, kerusakan infrastruktur, dan korban jiwa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *