OJOL Pekanbaru Beraksi – Kamis siang yang seharusnya cerah di Pekanbaru, Riau, berubah menjadi pemandangan yang mengejutkan ketika ratusan driver Ojek Online (Ojol) mendatangi dan memukuli seorang juru parkir di Richese Factory yang terletak di Jalan HR Soebrantas. Aksi kekerasan ini diduga bermula dari ketidakpuasan para driver Ojol terhadap perlakuan kasar yang dialami oleh rekannya di tangan seorang juru parkir.
Salah satu saksi mata dari kejadian tersebut, Jiari, seorang driver Ojol, memberikan insight tentang kronologi peristiwa tersebut. Menurutnya, kejadian itu terjadi karena salah satu rekan mereka mengalami perlakuan tidak adil dari seorang juru parkir ketika hendak mengambil orderan di Richese Factory Panam.
Source: Instagram/cakapviral.id
“Jadi teman kami dapat orderan di Richese Factory, saat hendak berangkat korban diminta uang parkir sama Jukir ini. Namun korban tidak ingin memberikan uang parkir,” ujar Jiari, memberikan penjelasan awal tentang pemicu kejadian tragis tersebut.
Namun, ketika korban menolak memberikan uang parkir, pelaku tidak terima dan memaksa korban. Tanpa menghiraukan penolakan korban, pelaku bahkan menggunakan senjata tajam dan balok untuk menganiaya korban.
“Pelaku ini manggil abang-abangannya karena korban tidak memberi uang parkir. Kemudian korban dianiaya menggunakan senjata tajam dan balok,” ungkap Jiari, masih terbayang dengan kejadian mengerikan yang baru saja terjadi.
Aksi kekerasan yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban sangat brutal, menyebabkan korban mengalami luka yang cukup serius, terutama di bagian kepala. “Saat ini korban dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala. Bagian kepalanya berdarah-darah karena dianiaya,” tambah Jiari dengan nada prihatin.
Table of Contents
ToggleKecaman dan Solidaritas Ratusan Driver Ojol
Setelah mendengar kabar tersebut, ratusan driver Ojol yang merasa terpanggil dan terpukul oleh perlakuan kasar terhadap sesama rekannya segera berkumpul di depan Richese Factory. Mereka tidak tinggal diam dan memutuskan untuk menunjukkan kecaman mereka terhadap kekerasan yang terjadi.
Dalam unjuk rasa yang dipenuhi dengan emosi dan kemarahan, para driver Ojol meminta keadilan bagi korban dan menuntut tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Keadilan untuk Korban!” dan “Tolak Kekerasan!”, menyuarakan keprihatinan mereka terhadap insiden tersebut.
Salah seorang driver Ojol yang turut dalam aksi tersebut, Aji, menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam melihat sesama mereka menjadi korban kekerasan. “Kami bersaudara, dan ketika salah satu dari kami terluka, itu adalah tanggung jawab kita semua untuk melindungi dan menegakkan keadilan,” ujar Aji dengan tegas.
Respons Pihak Berwenang
Menghadapi situasi yang semakin tegang dan terkait dengan keamanan masyarakat, pihak kepolisian segera merespons dengan cepat. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Satria Adi Prasetya, menggelar konferensi pers darurat untuk memberikan penjelasan terkait tindakan yang akan diambil pihak kepolisian.
Dalam konferensi pers tersebut, Kombes Pol Satria menegaskan bahwa pihak kepolisian akan menindak tegas pelaku kekerasan sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang terjadi di Richese Factory. Tidak ada toleransi bagi siapapun yang melakukan tindakan kekerasan,” tegasnya, menyampaikan sikap tegas pihak kepolisian terhadap kejadian tersebut.
Selain itu, Kombes Pol Satria juga menyerukan kepada masyarakat untuk tidak mengambil hukum ke tangan sendiri dan memberikan informasi yang dibutuhkan kepada pihak kepolisian agar pelaku dapat ditangkap dengan cepat.
Perlunya Penegakan Hukum yang Adil
Insiden di Richese Factory Pekanbaru membawa perhatian kepada isu yang lebih luas tentang perlunya penegakan hukum yang adil dan efektif dalam melindungi masyarakat dari kekerasan. Kasus ini tidak hanya menyoroti kasus kekerasan fisik yang terjadi di tempat umum, tetapi juga menunjukkan pentingnya penegakan hukum yang adil tanpa pandang bulu.
Dr. Indra, seorang pakar hukum dari Universitas Riau, menjelaskan bahwa penegakan hukum yang efektif adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua warga. “Ketika masyarakat percaya bahwa hukum dapat ditegakkan dengan adil, itu akan menciptakan rasa keamanan dan keadilan bagi semua,” katanya.
Namun, Dr. Indra juga menyoroti bahwa selain penegakan hukum yang efektif, penting juga untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak asasi manusia dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menghormati dan melindungi satu sama lain.