HOTNESIA – Dalam sebuah langkah yang mengejutkan dunia teknologi, pemerintah China larang Chip Intel dan AMD di PC dan server milik pemerintah. Kebijakan ini, yang diberlakukan mulai 25 Maret 2024, memicu spekulasi tentang motif di baliknya dan dampaknya pada industri semikonduktor global.
Alasan di Balik Larangan
Pemerintah China menyatakan bahwa larangan tersebut diberlakukan atas dasar keamanan nasional dan privasi data. Dikhawatirkan chip buatan AS dapat digunakan untuk spionase atau sabotase, mengingat ketegangan geopolitik yang memanas antara kedua negara.
Langkah ini dilihat sebagai balasan atas tindakan AS yang sebelumnya membatasi akses Huawei ke teknologi semikonduktor Amerika. Huawei, raksasa teknologi China, telah lama menjadi target AS karena dianggap sebagai ancaman keamanan.
Dampak pada Industri Semikonduktor
China larang Chip Intel dan AMD diprediksi akan memberikan dampak signifikan pada industri semikonduktor global. Intel dan AMD adalah dua produsen chip terbesar di dunia, dan China merupakan pasar PC terbesar.
Analis memperkirakan bahwa Intel bisa kehilangan 27% pendapatan tahunannya dari pasar China. AMD, yang memiliki pangsa pasar yang lebih kecil di China, kemungkinan akan mengalami dampak yang lebih kecil.
Di sisi lain, larangan ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan perkembangan industri chip lokal China. Pemerintah China telah berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan chip domestik dalam beberapa tahun terakhir.
Perusahaan seperti Huawei, Loongson, dan Phytium telah membuat kemajuan signifikan dalam pengembangan chip mereka sendiri. Larangan ini diharapkan dapat mempercepat kemajuan mereka dan membantu China mencapai kemandirian teknologi di bidang semikonduktor.
Reaksi dari Intel dan AMD
Baik Intel maupun AMD belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait larangan tersebut. Namun, kedua perusahaan diprediksi akan melakukan langkah-langkah untuk meminimalkan dampak negatif dari kebijakan ini.
Intel kemungkinan akan meningkatkan fokusnya pada pasar lain di luar China, seperti Asia Tenggara dan India. AMD, yang memiliki pangsa pasar yang lebih kecil di China, dapat berfokus pada produk-produk high-end yang tidak terpengaruh oleh larangan tersebut.
Implikasi Geopolitik
China larang Chip Intel dan AMD dapat memperburuk ketegangan geopolitik antara AS dan China. Hal ini dapat memicu aksi balasan dari AS dan memicu perang dagang teknologi yang lebih luas.
Langkah ini juga dapat mendorong negara-negara lain untuk mengembangkan industri chip domestik mereka sendiri dan mengurangi ketergantungan pada AS. Hal ini dapat menyebabkan fragmentasi pasar semikonduktor global dan mempersulit perusahaan untuk beroperasi secara global.
Langkah China untuk Mendukung Industri Chip Lokal
Pemerintah China telah mengambil beberapa langkah untuk mendukung industri chip lokal dalam beberapa tahun terakhir, termasuk:
- Meningkatkan investasi: Pemerintah China telah meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan chip. Pada tahun 2023, pemerintah mengalokasikan dana sebesar $143 miliar untuk industri semikonduktor.
- Memberikan subsidi: Pemerintah China memberikan subsidi kepada perusahaan chip lokal untuk membantu mereka mengembangkan teknologi dan meningkatkan produksi.
- Membuat peraturan yang mendukung: Pemerintah China telah membuat peraturan yang mendukung industri chip lokal, seperti memberikan insentif pajak dan kemudahan dalam mendapatkan izin usaha.
Tantangan yang Dihadapi Industri Chip Lokal China
Meskipun China telah membuat kemajuan signifikan dalam pengembangan chip domestik, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi industri chip lokal, seperti:
- Ketergantungan pada teknologi asing: Industri chip China masih bergantung pada teknologi asing, seperti alat desain chip dan manufaktur chip.
- Kekurangan talenta: China masih kekurangan talenta di bidang desain chip dan manufaktur chip.
- Persaingan global: Industri chip China menghadapi persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan global seperti Intel, AMD, dan Samsung.
China larang Chip Intel dan AMD merupakan langkah berani dengan konsekuensi yang luas. Dampak dari kebijakan ini masih belum jelas, namun dapat dipastikan bahwa hal ini akan mengubah lanskap industri semikonduktor global dan memperburuk ketegangan geopolitik antara AS dan China.